Otomotif - PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) merayakan capaian ekspor ke 1,5 juta unit, Senin, (11/12/2018). Perayaan ini juga dihadiri Presiden RI Joko Widodo yang mengungkapkan tantangan ke depan untuk Yamaha.
"Saya hargai upaya yang dilakukan Yamaha Indonesia. Sekarang ekspor porsinya 25 persen, untuk lokal 75 persen. Saya mau lima tahun lagi dibalik," ucap Jokowi dalam pidatonya.
Menanggapi tantangan dari Presiden ini, Executive Vice President & COO PT YIMM, Dyonisius Beti mengungkapkan akan melihat kemungkinan tersebut. Ia menjelaskan tidak semua negara mau menjadi tujuan ekspor karena masing-masing mementingkan produksi dalam negerinya.
"75 persen produksi berbalik tentu kami senang. Mudah-mudahan pasar domestik tumbuh tapi ekspornya juga tumbuh. Ini harus dikalkulasikan lebih matang. Tidak semua negara mau impor karena mereka juga berpikir mau mengembangkan produksi dalam negeri," ucap Dyon.
Selain capaian 1,5 juta unit sepeda motor tersebut, Yamaha juga melakukan ekspor part completly knocked down (CKD). Ini juga menjadi solusi agar negara tujuan ekspor mendapatkan penambahan nilai dari perakitan dalam negerinya.
"Untuk meningkatkan ekspor tersebut mudah-mudahan bisa tercapai, tapi ada kendala lain yang dihadapi. Tiap negara juga ada proteksi barang impor, jadi kami harus mencermati lagi porsi produksi untuk domestik dan ekspornya," ucap Dyon.
Presiden Direktur YIMM Minoru Morimoto mengungkapkan untuk dapat meningkatkan ekspor, Yamaha Indonesia sudah melakukan beragam upaya. Termasuk dalam hal meningkatkan kualitas produk buatan Indonesia tersebut.
"Kualitas kita adalah kuncinya. Kita terus berusaha meningkatkan kualitas, dan terus berkembang. Kita melihat dan mengubah apa yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas global," ucap Morimoto.
Morimoto melanjutkan, capaian 1,5 juta unit ini tidak akan berhenti. Mantan pebalap tersebut menargetkan dalam dua tahun lagi Yamaha indonesia harus mencapai angka 2 juta unit atau lebih untuk ekspor produk roda duanya.
Post a Comment