Kuwaiti Deputy Foreign Minister Khaled Al-Jarallah (C) [Voop Media Kuwait/Facebook] |
Kuwait mengatakan pada hari Senin bahwa mereka mengharapkan lebih banyak negara Arab untuk membuka kembali kedutaan besar di Damaskus dalam "hari-hari mendatang" tetapi menambahkan bahwa langkah itu akan memerlukan lampu hijau dari Liga Arab , yang menangguhkan keanggotaan Suriah tujuh tahun lalu.
Negara-negara Arab, termasuk beberapa yang pernah mendukung pemberontak terhadap Presiden Bashar al-Assad, berusaha untuk berdamai dengan dia setelah memperoleh kemenangan tegas oleh pasukannya dalam perang, yang bertujuan untuk memperluas kekuasaan mereka di Suriah dengan mengorbankan Turki dan Arab non-Arab.
Uni Emirat Arab membuka kembali kedutaan besarnya di Damaskus Kamis lalu dan Bahrain mengatakan pada hari berikutnya bahwa kedutaannya di sana dan misi diplomatik Suriah di Manama telah beroperasi "tanpa gangguan".
Wakil menteri luar negeri Kuwait Khaled Al-Jarallah mengatakan negara Teluk itu tetap berkomitmen terhadap keputusan Liga Arab dan akan membuka kembali kedutaan besarnya di Damaskus begitu organisasi itu mengizinkannya.
Jarallah mengharapkan "mencairkan hubungan antara Suriah dan negara-negara Teluk Arab dalam beberapa hari mendatang karena lebih banyak negara akan membuka kembali kedutaan mereka di Damaskus," lapor kantor berita negara KUNA .
Perwakilan permanen Liga Arab akan bertemu di Kairo pada 6 Januari.
Negara-negara Arab Teluk yang bersekutu dengan AS adalah pendukung regional utama kelompok-kelompok bersenjata yang menentang Assad, menyediakan dana atau senjata atau keduanya, bertindak sebagian besar sebagai bagian dari program dukungan untuk oposisi bersenjata yang dikoordinasikan oleh Washington.
Tidak seperti tetangganya yang lain, Kuwait membiarkan kedutaan Suriah di Kota Kuwait terbuka dan menentang mempersenjatai pemberontak, meskipun donor swasta di Kuwait mengirim dana ke pasukan anti-Assad. Kuwait telah memimpin kampanye penggalangan dana kemanusiaan untuk Suriah melalui PBB.
Seorang diplomat Arab, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada Reuters pekan lalu bahwa dia yakin mayoritas anggota ingin Suriah diterima kembali.
Keanggotaan Suriah di Liga Arab ditangguhkan pada 2011 sebagai tanggapan atas tindakan keras pemerintah terhadap protes "Musim Semi Arab". Agar Suriah dapat dipulihkan, Liga Arab harus mencapai konsensus.
sumber :
https://www.middleeastmonitor.com/20190101-kuwait-expects-more-arab-countries-to-reopen-embassies-in-damascus/
Post a Comment