Berdasarkan akun media sosial Dishub Jabar, pembatas jalan yang diberi nama Roller Barrier tersebut ditempatkan di ruas jalan berkelok itu untuk meningkatkan keamanan pengguna jalan. Kawasan tersebut memang dikenal dengan jalan menanjak dan turunan tajam yang berbahaya bagi pengguna kendaraan yang tidak mengetahui medan.
Disebutkan, pemasangan roller barrier tersebut sudah dilakukan beberapa waktu lalu. Panjang pembatas jalan dengan teknologi terbaru ini yakni 60 meter.
Sebelumnya pada September 2018 lalu di lokasi ini terjadi kecelakaan maut yang menimpa bus pariwisata yang membawa wisatawan ke daerah Pelabuhan Ratu. Kecelakaan tersebut merenggut nyawa 21 orang meninggal dunia.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, saat itu langsung mengusulkan untuk memasang pembatas jenis baru yang dapat meningkatkan persentase keselamatan pengguna kendaraan. Teknologi tersebut adalah Roller Barrier.
Teknologi ini sebenarnya sudah dikenalkan sejak 2016 lalu dan dibuat oleh perusahaan Korea Selatan bernama ETI. Konsepnya adalah mengurangi fatalitas kecelakaan dari jenis pembatas biasa yang berupa lempengan besi.
Selama ini kendaraan akan tetap melaju melewati pembatas hingga masuk ke jurang. Atau justru pembatas jalan tersebut yang menyebabkan kematian dengan menahan daya energi tubrukan ke kendaraan.
Roller ini akan membuat tenaga tumbukan kendaraan bergerak karena energi rotasi roller tersebut. Harapannya, energi tubrukan yang searah dapat disebar dan diredam.
Post a Comment