"Merawat motuba dengan kasih sayang"
Melihat beberapa komen-komen di status cucu kemarin, ternyata banyak juga yang melakukan hal yang sama "mengajak ngobrol motubanya" dan hal itu bukan hal aneh namun bentuk kasih sayang, ungkapan cinta pemilik buat kendaraannya.
Namun ada juga komen yang saat motubanya mogok malah ditendang, eh akhirnya kakinya malah bengkak 2 hari hahaha tentu beliau melakukan hal ini karena belum tahu apa yang harus dilakukan saat mobil / kendaraan kita mogok, belum tahu bagaimana bersikap, semoga Allah mengampuni kita atas ketidak tahuan ini.
Nah tulisan pagi ini, cucu ingin membahas komen yang kedua di atas.
Bagaimana sih sikap kita saat motuba kita mogok di jalan??
Pertama, jangan sampai mencela Setan saat mobil kita mogok....
Memang ada? Buanyak cucu temukan, saat mogok banyak yang keluar dari mulutnya umpatan yang tidak baik, misal...
"Setan siah" "Goblok" "Setan sialan" "Anjiiiing" dll
Ungkapan ini, ungkapan yang dilarang Syariat....
Suatu hari Nabi صلى الله عليه وسلم pernah dibonceng oleh seseorang, lalu tunggangan ini terjatuh, lalu orang ini spontan mengatakan "Setan sialan" lalu Nabi صلى الله عليه وسلم menegur sahabat ini dan mengatakan:
"Jangan engkau cela/laknat setan (dalam posisi seperti ini) nanti ia bisa membesar sebesar rumah, namun ucapkanlah "Bismillah" maka setan akan mengecil seperti lalat".
Jadi, klo motuba kita mogok di jalan ucapkanlah "Bismillah".
Kedua, jangan melaknat atau mencela motuba kita, misal....
"Dasar mobil tua" "Dasar mobil sialan" dasar mobil anu dan anu.
Mbah, mobil mogok itu tandanya sedang membutuhkan perhatian dari kita, membutuhkan kasih sayang dari kita.
Mungkin sama dengan mbah uti kita, saat ia marah atau cemberut atau mogok melayani kita, ia butuhnya perhatian dari kita, butuh kasih sayang dari kita, butuh dibawa ke salon atau diajak belanja keluar
Nah motuba kita saat mogok butuh itu semua, ia tidak suka dicaci maki apa lagi sampai dilaknat.
Nabi صلى الله عليه وسلم pernah berpergian bersama rombongan sahabat, lalu ditengah perjalanan beliau mendengar ada orang yang melaknat tunggangannya (kendaraannya), lalu nabi menegur orang tersebut, dan memerintahkan untuk menurunkan semua bawaan dari tunggagan tersebut dan mengatakan "tidak pantas engkau menaiki unta yang telah engkau laknat".
Ketiga, mogoknya motuba kita itu sudah takdir Allah ta'ala, dan itulah yang terbaik buat kita. Pernah dengar ayat Al-Qur'an yang bunyinya "Bisa jadi engaku mencintai sesuatu padahal itu adalah jelek buat kamu, bisa jadi engkau membenci sesuatu padahal itu baik buat kamu"
Apa akhir ujung ayat ini? "Allah maha Tahu sedangkan kalian tidak tahu".
Jadi klo motuba kita mogok, tanamkan dalam hati kita, yakini dalam hati kita "Ini takdir Allah dan ini yang terbaik bagi kita" setelah itu baru perbaiki motuba kita supaya bisa melanjutkan perjalanan.
Intinya jangan sampai kita mencela motuba kita, mecela setan karena motuba kita mogok, jangan kukulutus sebab mogoknya motuba kita adalah takdir terbaik buat kita Insya Allah.
Ket photo:
Bertemu dengan kisup di pondok pesantren putri pertama di Indonesia, di daerah padang panjang, kisup ini bertugas mengangkut bahan makanan buat para santri, sungguh kisup yang penuh barokah
Melihat beberapa komen-komen di status cucu kemarin, ternyata banyak juga yang melakukan hal yang sama "mengajak ngobrol motubanya" dan hal itu bukan hal aneh namun bentuk kasih sayang, ungkapan cinta pemilik buat kendaraannya.
Namun ada juga komen yang saat motubanya mogok malah ditendang, eh akhirnya kakinya malah bengkak 2 hari hahaha tentu beliau melakukan hal ini karena belum tahu apa yang harus dilakukan saat mobil / kendaraan kita mogok, belum tahu bagaimana bersikap, semoga Allah mengampuni kita atas ketidak tahuan ini.
Nah tulisan pagi ini, cucu ingin membahas komen yang kedua di atas.
Bagaimana sih sikap kita saat motuba kita mogok di jalan??
Pertama, jangan sampai mencela Setan saat mobil kita mogok....
Memang ada? Buanyak cucu temukan, saat mogok banyak yang keluar dari mulutnya umpatan yang tidak baik, misal...
"Setan siah" "Goblok" "Setan sialan" "Anjiiiing" dll
Ungkapan ini, ungkapan yang dilarang Syariat....
Suatu hari Nabi صلى الله عليه وسلم pernah dibonceng oleh seseorang, lalu tunggangan ini terjatuh, lalu orang ini spontan mengatakan "Setan sialan" lalu Nabi صلى الله عليه وسلم menegur sahabat ini dan mengatakan:
"Jangan engkau cela/laknat setan (dalam posisi seperti ini) nanti ia bisa membesar sebesar rumah, namun ucapkanlah "Bismillah" maka setan akan mengecil seperti lalat".
Jadi, klo motuba kita mogok di jalan ucapkanlah "Bismillah".
Kedua, jangan melaknat atau mencela motuba kita, misal....
"Dasar mobil tua" "Dasar mobil sialan" dasar mobil anu dan anu.
Mbah, mobil mogok itu tandanya sedang membutuhkan perhatian dari kita, membutuhkan kasih sayang dari kita.
Mungkin sama dengan mbah uti kita, saat ia marah atau cemberut atau mogok melayani kita, ia butuhnya perhatian dari kita, butuh kasih sayang dari kita, butuh dibawa ke salon atau diajak belanja keluar
Nah motuba kita saat mogok butuh itu semua, ia tidak suka dicaci maki apa lagi sampai dilaknat.
Nabi صلى الله عليه وسلم pernah berpergian bersama rombongan sahabat, lalu ditengah perjalanan beliau mendengar ada orang yang melaknat tunggangannya (kendaraannya), lalu nabi menegur orang tersebut, dan memerintahkan untuk menurunkan semua bawaan dari tunggagan tersebut dan mengatakan "tidak pantas engkau menaiki unta yang telah engkau laknat".
Ketiga, mogoknya motuba kita itu sudah takdir Allah ta'ala, dan itulah yang terbaik buat kita. Pernah dengar ayat Al-Qur'an yang bunyinya "Bisa jadi engaku mencintai sesuatu padahal itu adalah jelek buat kamu, bisa jadi engkau membenci sesuatu padahal itu baik buat kamu"
Apa akhir ujung ayat ini? "Allah maha Tahu sedangkan kalian tidak tahu".
Jadi klo motuba kita mogok, tanamkan dalam hati kita, yakini dalam hati kita "Ini takdir Allah dan ini yang terbaik bagi kita" setelah itu baru perbaiki motuba kita supaya bisa melanjutkan perjalanan.
Intinya jangan sampai kita mencela motuba kita, mecela setan karena motuba kita mogok, jangan kukulutus sebab mogoknya motuba kita adalah takdir terbaik buat kita Insya Allah.
Ket photo:
Bertemu dengan kisup di pondok pesantren putri pertama di Indonesia, di daerah padang panjang, kisup ini bertugas mengangkut bahan makanan buat para santri, sungguh kisup yang penuh barokah
Post a Comment