Mbah.....
Sedikit ngomongin hutang piutang ya....
Yang cucu temukan dan rasakan hutang piutang itu pemutus hubungan teman bahkan kekerabatan.
Dari beberaoa yang meminjam sama cucu baik yang baru kenal atau yang sudah lama kenal, jika sudah berkaitan dengan masalah ini langsung putus hubungan.
Awal pinjam memelasnya minta ampun, telp berkali-kali, sms berulang kali, wa terus-terusan.
"Sudah pulang belum"?
"Uangnya ada?"
"Biar saya yang ke rumah"?
Dll
Giliran sudah dapat pinjaman, janji pekan depan, janji tanggal segini, namun akhirnya lost kontak
Akhirnya putuslah jalinan silaturahmi karena si peminjam always menghindar.
Berhutang hukum asalnya halal dan Allah akan memudahkan orang melunasi hutang jika ia punya keinginan kuat untuk membayarnya.
Namun di sisi lain orang yang mati syahid terhalang masuk surga dikarenakan ia punya hutang
Jadi teringat kisah seorang ulama Tabi'in bernama Qais bin Sa'ad bin Ubadah رحمه الله ketika beliau sakit, beberapa kawan beliau agak belakangan menengok beliau, lalu ada yang berkata kepada beliau:
"Sesungguhnya mereka malu lantaran utang mereka kepada anda"
Lalu beliau mengumumkan kepada orang-orang di sekitarnya:
"Semoga Allah hinakan harta (dunia) yang menghalangi kawannya untuk menjenguk"
"Siapapun yang memiliki utang kepadaku, maka sekarang sudah halal (lunas)"
Setelah itu disebutkan bahwa pintu rumah beliau sampai rusak dikarenakan banyak yang menengok.
Jika kita punya utang, minimal datang dan memohon maaf jika belum mampu membayarnya.
Namun di lapangan ternyata utang piutang justru menutup pintu-pintu kebaikan dan membuka pintu keburukan
Jika kita jadi peminjam maka mudahkanlah saat membayar
Jika kita jadi pemberi pinjaman mudahkanlah memberikan tempo jika memang si peminjam benar-benar tidak mampu.
Di akhir tulisan ini cucu ingin berbagi do'a agar utang kita cepat lunas, agar hidup kita jangan sampai kena jeratan utang, berikut do'a yang diajarkan Nabi صلى الله عليه وسلم
اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
“Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu."
Sedikit ngomongin hutang piutang ya....
Yang cucu temukan dan rasakan hutang piutang itu pemutus hubungan teman bahkan kekerabatan.
Dari beberaoa yang meminjam sama cucu baik yang baru kenal atau yang sudah lama kenal, jika sudah berkaitan dengan masalah ini langsung putus hubungan.
Awal pinjam memelasnya minta ampun, telp berkali-kali, sms berulang kali, wa terus-terusan.
"Sudah pulang belum"?
"Uangnya ada?"
"Biar saya yang ke rumah"?
Dll
Giliran sudah dapat pinjaman, janji pekan depan, janji tanggal segini, namun akhirnya lost kontak
Akhirnya putuslah jalinan silaturahmi karena si peminjam always menghindar.
Berhutang hukum asalnya halal dan Allah akan memudahkan orang melunasi hutang jika ia punya keinginan kuat untuk membayarnya.
Namun di sisi lain orang yang mati syahid terhalang masuk surga dikarenakan ia punya hutang
Jadi teringat kisah seorang ulama Tabi'in bernama Qais bin Sa'ad bin Ubadah رحمه الله ketika beliau sakit, beberapa kawan beliau agak belakangan menengok beliau, lalu ada yang berkata kepada beliau:
"Sesungguhnya mereka malu lantaran utang mereka kepada anda"
Lalu beliau mengumumkan kepada orang-orang di sekitarnya:
"Semoga Allah hinakan harta (dunia) yang menghalangi kawannya untuk menjenguk"
"Siapapun yang memiliki utang kepadaku, maka sekarang sudah halal (lunas)"
Setelah itu disebutkan bahwa pintu rumah beliau sampai rusak dikarenakan banyak yang menengok.
Jika kita punya utang, minimal datang dan memohon maaf jika belum mampu membayarnya.
Namun di lapangan ternyata utang piutang justru menutup pintu-pintu kebaikan dan membuka pintu keburukan
Jika kita jadi peminjam maka mudahkanlah saat membayar
Jika kita jadi pemberi pinjaman mudahkanlah memberikan tempo jika memang si peminjam benar-benar tidak mampu.
Di akhir tulisan ini cucu ingin berbagi do'a agar utang kita cepat lunas, agar hidup kita jangan sampai kena jeratan utang, berikut do'a yang diajarkan Nabi صلى الله عليه وسلم
اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
“Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu."
Post a Comment