Maaf mbah OOT
Saat sampai di tanah kelahiran, cucu ketemu dan menemui orang-orang yang cucu kenal, saudara dan teman-teman waktu kecil atau waktu sekolah.
Tahukah mbah, hal apakah yang pertama kali mereka tanyakan?
Saat ketemu teman SD mereka bertanya: "Udah berapa anaknya sekarang"?
Saat ketemu teman smp dan sma mereka beratanya: "Berapa anakmu sekarang"?
Saat ketemu bibi dan paman-paman merakapun bertanya: "Tos boga sabaraha bati teh" ? (Anakmu sudah berapa)
Ternyata yang mereka tanyakan bukan mobil, rumah atau perkara dunia lainnya, namun anak dan anak keturunan kita, penerus kita.
Memang bagi orang yang sudah berkeluarga anak adalah harta tak ternilai, jika anak kita sakit maka apapun akan kita korbankan, harta akan kita keluarkan klo perlu jual ini dan itu untuk biaya pengobatan anak kita.
Cucu jadi teringat sebuah hadits yang berisi tentang amalan yang akan terus mengalir pahalanya meskipun orangnya sudah meninggal, salah satunya adalah "Anak shalih yang mendo'akan orang tuanya".
Para ulama menjelaskan kenapa amalan anak ini adalah do'a / mendo'akan orang tuanya.
Sebab do'a adalah cara berbakti seorang anak untuk orang tuanya yang paling mudah, sangat mudah.
Mendo'akan orang tua bisa kita lakukan saat selesai membaca status cucu ini, saat mau tidur bisa mendo'akan orang tua, bisa kita lakukan kapanpun.
Artinya amalan mendo'akan orang tua bisa dilakukan semua orang, kita semua bisa.
Namun yang jadi pertanyaan: apakah kita lebih banyak mendo'akan orang tua atau seringnya lupa?
Atau bahkan hari inipun kita lupa mendo'akan orang tua.
Kenapa sering lupa? Atau banyak anak yang lupa mendo'akan orang tua
Sebab dalam potongan hadits di jelaskan "Anak shalih" yang "Mendo'akan orang tuanya".
Jadi hanya anak shalih lah yang siap melakukan itu.
Nah tugas kita saat ini adalah "Punya anak banyak dan shalih atau shalihah semua"
Ket photo: Kampung halaman cucu
Saat sampai di tanah kelahiran, cucu ketemu dan menemui orang-orang yang cucu kenal, saudara dan teman-teman waktu kecil atau waktu sekolah.
Tahukah mbah, hal apakah yang pertama kali mereka tanyakan?
Saat ketemu teman SD mereka bertanya: "Udah berapa anaknya sekarang"?
Saat ketemu teman smp dan sma mereka beratanya: "Berapa anakmu sekarang"?
Saat ketemu bibi dan paman-paman merakapun bertanya: "Tos boga sabaraha bati teh" ? (Anakmu sudah berapa)
Ternyata yang mereka tanyakan bukan mobil, rumah atau perkara dunia lainnya, namun anak dan anak keturunan kita, penerus kita.
Memang bagi orang yang sudah berkeluarga anak adalah harta tak ternilai, jika anak kita sakit maka apapun akan kita korbankan, harta akan kita keluarkan klo perlu jual ini dan itu untuk biaya pengobatan anak kita.
Cucu jadi teringat sebuah hadits yang berisi tentang amalan yang akan terus mengalir pahalanya meskipun orangnya sudah meninggal, salah satunya adalah "Anak shalih yang mendo'akan orang tuanya".
Para ulama menjelaskan kenapa amalan anak ini adalah do'a / mendo'akan orang tuanya.
Sebab do'a adalah cara berbakti seorang anak untuk orang tuanya yang paling mudah, sangat mudah.
Mendo'akan orang tua bisa kita lakukan saat selesai membaca status cucu ini, saat mau tidur bisa mendo'akan orang tua, bisa kita lakukan kapanpun.
Artinya amalan mendo'akan orang tua bisa dilakukan semua orang, kita semua bisa.
Namun yang jadi pertanyaan: apakah kita lebih banyak mendo'akan orang tua atau seringnya lupa?
Atau bahkan hari inipun kita lupa mendo'akan orang tua.
Kenapa sering lupa? Atau banyak anak yang lupa mendo'akan orang tua
Sebab dalam potongan hadits di jelaskan "Anak shalih" yang "Mendo'akan orang tuanya".
Jadi hanya anak shalih lah yang siap melakukan itu.
Nah tugas kita saat ini adalah "Punya anak banyak dan shalih atau shalihah semua"
Ket photo: Kampung halaman cucu
Post a Comment