Bismillah, Mbah izinkan cucu corat-coret berkaitan dengan tips menjadi pengusaha.
Kata "pengusaha" bukan berarti fokus ke "pengusaha besar" saja ya, namun juga bermakna bahwa jika kita "jauh dari sikap meminta-minta" maka pada hakikatnya ia adalah seorang pengusaha.
Sebelum jauh dalam bagian ini cucu ingin memberikan pengantar dahulu, biar jika cucu sempat melanjutkan tema tulisan ini mudah untuk dipahami.
Pengantarnya adalah :
Ada sebuah kaidah, rumus atau formula yang harus ditanamkan dalam hati dan jiwa bahwa "Ketaatan merupakan sumber datangnya rezeki".
Kenapa kita harus jadi pengusaha?
Pertama, makanan yang terbaik adalah makanan dari hasil kerja sendiri
Kedua, syariat mengharamkan sikap meminta-minta, jika kita masih mampu untuk bergerak, tangan kaki kita sehat, tubuh kita masih berfungsi, maka jika demikian jangan ada kamus ingin meminta, ingin gratisan, ingin ditraktir dst
Mungkin para Mbah tahu kisahnya Abdurrahman bin Auf رضي الله عنه saat beliau hijrah ke Madinah, beliau tidak bawa apa-apa, hanya baju yang menempel di badan saja yang beliau miliki, lalu ada sahabat Anshar yang dipersaudarakan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم dengan beliau, lalu sahabat Anshar ini mengatakan :
"Wahai Abdurrahman, hartaku lumayan banyak aku akan bagi dua denganmu".
Lalu Abdurrahman bin Auf رضي الله عنه menjawab :
"Semoga Allah membalas niat dan kebaikan anda, namun saya tidak bisa menerima tawaran anda, yang saya minta hanya "Tunjukanlah saya jalan ke pasar".
Beliau tidak meminta-minta, bahkan diberipun beliau menolak dengan halus dan tidak menyakitkan si pemberi.
Ketiga, kita para Mbah yang sudah menikah, sudah punya anak, punya istri maka kita punya kewajiban untuk menafkahi keluarga kita......laki-laki adalah pemimpin bagi wanita dan di antara indikator seorang pemimpin adalah menafkahi.
Jadi setidaknya 3 alasan ini menjadi pendorong kita untuk, bergerak maju, tegak berdiri, dan mengatakan "Aku seorang pengusaha, aku bisa menjadi seorang pengusaha".
Mana motubanya?
Dengan jiwa pengusaha, minimal kita bisa merawat motuba kita, atau bahkan bisa membeli motuba bagi yang belum punya.
Bersambung Insya Allah
Semoga bermanfaat
Post a Comment